NgeKost D'Paragon dan Djurkam, Kini Saatnya Jadi Juragan!
Elisma Herdinawati | July 14, 2025 | 10 min read
Dulu Terkunci, Sekarang Punya Kunci: Mimpiku Jadi Juragan Kost Akibat Jadi Korban Jam Malam
Seperti tumpahan tinta yang meluber di atas kanvas, langit pada malam itu diselimuti gelap yang begitu pekat. Hanya ditemani sorot lampu yang menyinari nomor rumah yang ditempel di pagar, aku menunggu dan berharap ada seseorang yang mau membukakan pintu gerbang agar aku bisa segera masuk ke dalam.
“Ya Allah, padahal baru jam sepuluh. Masa iya udah pada tidur?“, gumamku dalam hati sambil mengutuki pintu gerbang kost yang sudah terkunci, mengatup seperti mulut besi yang menolak bicara apalagi menjawab kegelisahanku dalam hati.
Tiga puluh menit berlalu, tapi tetap tidak ada jawaban. Aku akhirnya pulang ke rumah orang tuaku yang jaraknya 45 kilometer dari pusat kota. Siap-siap aja deh sampai rumah bukannya dapat sambutan, pasti dapatnya malah omelan “Sudah tahu ada jam malam, sukanya pulang kelewat jam!“. Begitulah hidup, terkadang bisa begitu kejam bagi anak yang aktif berkegiatan positif, tapi malah jadi korban jam malam.
Pengalaman Ngekost yang Bikin Melek Finansial
Mulai ngekost sejak kelas 1 SMA, tepatnya tahun 2012. Aku meninggalkan rumah dan belajar hidup mandiri untuk “kabur” dari rumah. Aku benar-benar serius berusaha supaya bisa diterima sekolahan yang jauh dari rumah. Alasannya? Biar bebas dari omelan ortu setiap hari yang bikin aku ngerasa kayak anak tiri (padahal ya anak kandung, wkwk). Alhasil, selama 9 tahun aku jadi anak rantau: 3 tahun aku sekolah di kota kecil tempat kelahiranku, 4 tahun di Depok, dan 2 tahun di ibukota.
Sejak saat itu yang aku dapetin justru bukan cuma kebebasan, tapi juga struggling gimana susahnya ngatur uang. Misalnya, pas uang bulanan menipis di minggu ketiga, tapi masih harus bertahan seminggu lagi sampai dikirimin jatah bulanan. Bolak-balik ngitung budget, belajar masak tumisan sederhana yang bisa dimakan tiga kali sehari, sampe ngejalanin bisnis sampingan buat nambah uang jajan. Pengalaman-pengalaman kecil itulah yang akhirnya bikin aku perlahan melek finansial. Di sisi lain, juga jadi paham kalau jadi anak kos itu sekolahnya bukan cuma di bangku kelas, tapi juga di kehidupan nyata.
Ngekost Bisa Bikin Mandiri, Apalagi Kalau Punya Sendiri
Kalau dipikir-pikir, di umur yang udah late twenties ini aku malah bersyukur pernah ada di fase tersebut. Jadi tersadar sendiri kalau ternyata omelan ortu enggak sebanding dengan pelajaran hidup yang aku dapetin semasa ngekost: kemandirian, manajemen keuangan, dan yang paling penting—makna kata bersyukur. Who would’ve thought, ya? Aku yang dulu sengaja “kabur” dari rumah biar dapet kebebasan, sekarang malah kangen diomelin ortu plus mimpi punya kost ekslusif yang ideal buat anak rantau, kost fully furnished, kost nyaman, kost terdekat dari sekolah/kampus/tempat kerja, tapi harganya tetep bersaing—alias kost murah tapi nggak murahan.
Simulasi Bisnis Kost 5 Kamar: Bisa Jadi Aset Produktif?
Sebagian besar orang mungkin masih mengira kalau bisnis properti selalu membutuhkan modal miliaran. Anggapan itulah yang akhirnya membuat orang putar balik—nunggu modalnya banyak dulu dan akhirnya nggak jadi. Ini berbanding terbalik dengan data terbaru dari GoodStats yang memperlihatkan bahwa 59% orang Indonesia mulai berinvestasi sebelum usia 29 tahun dan 20% di antaranya memilih properti sebagai instrumen investasi utama.
Apalagi sekarang lewat platform crowdfunding dan PropTech (Property Technology), orang yang punya modal mulai dari Rp100 juta saja sudah bisa masuk ke bisnis properti skala kecil. Itu artinya, mindset ‘investasi properti hanya untuk yang punya modal besar’ mulai terkikis. Ini bisa jadi peluang emas buat Gen Z yang mau punya income dari kos-kosan tanpa harus mengumpulkan miliaran lebih dulu.
Berapa Modal untuk Bikin Kost Murah dan Nyaman?
Modal buat bisa nyewain kamar kost murah tapi tetap nyaman, ternyata enggak semahal yang dikira. Apalagi kalau kamu punya ruko kosong yang lokasinya strategis. Renovasi buat kost yang isinya 5 kamar. Dengan fasilitas standar anak kos zaman sekarang, kayak AC, WiFi kencang, dan suasana tenang, modal awalnya sekitar Rp110-130 juta lho!
Dengan budget segitu, kamu udah bisa nyewain kamar kost yang worth it—nggak cuma murah, tapi juga bikin betah. Bayangin aja, mereka bisa tidur nyenyak pakai AC, ngerjain tugas dengan WiFi stabil, dan yang pasti kamarnya nggak kayak sel penjara!
Potensi Cuan & ROI Tahunan
Return of Investment (ROI) adalah parameter yang menurutku paling jujur buat nunjukin apakah pengeluaran modal bener-bener menguntungkan atau enggak. ROI inilah yang jadi parameter buat ngukur nilai efisiensi modal; prediksi balik modal; memperbandingan dengan investasi lain, bahkan jadi bahan evaluasi strategi. Nah, untuk bisa tahu ROI, kita harus melakukan simulasi rencana perhitungan keuangan. Ketahui dulu rincian kebutuhan modal, biaya operasional, proyeksi pendapatan, baru deh bisa ketahuan break-event point.
Sekarang aku mau kasih gambaran tentang penghitungan keuangan bisnis kost. Dengan asumsi tersedia 5 kamar dengan harga Rp1,5 juta per kamar. Jika kamar penuh, maka pendapatan setiap bulannya adalah Rp7,5 juta. Namun tentu saja, ada berbagai biaya operasional sebagai pengurang, yaitu listrik (terutama jika pakai AC) dan WiFi; kebersihan dan gaji petugas; perawatan mendadak (AC rusak, pipa bocor) yang biaya totalnya mencapai Rp4 juta per bulan. Kalau modalnya Rp120-130 jutaan, maka kamu bisa balik modal dalam waktu ± 3 tahun. Dan istimewanya, ROI tahunannya sekitar 34% per tahun—lebih tinggi daripada deposito.
Well, Ini hanyalah perhitungan ideal. Kenyataannya, jika okupansi hanya 60%-80%, penghasilan bersih bisa turun sampai dengan Rp3 juta/bulan. Itu artinya balik modal butuh waktu 4-5 tahun. Belum lagi risiko seperti penghuni telat bayar atau kerusakan peralatan berat, dan sebagainya. Kudu siap mental!
Kalau kamu pengen hitung sendiri, kamu bisa download template perhitungannya di sini.
Kost = Aset Produktif & Bisnis Jangka Panjang
Kalau kamu sekarang lagi pengen mulai bisnis tapi bingung mau bisnis apa, bisnis sewa kamar kost bisa jadi opsi paling memungkinkan. Nggak cuma sekadar tempat tinggal, tapi juga aset produktif yang sangat potensial bisa menghasilkan profit yang stabil dalam jangka waktu ke depan. Ini alasannya!
1. Pemasukan Rutin
Kalau lokasi kost yang kamu miliki strategis dan kamu bisa menjaga kualitas properti dan pelayanan, penghuni kost akan merasa betah. Itu artinya, akan ada uang sewa yang masuk ke rekening setiap bulan.
2. Nilai Cenderung Naik
Harga tanah dan bangunan biasanya cenderung meningkat seiring waktu. Jadi, selain dapat uang sewa, nilai aset dari properti yang kamu miliki juga akan cenderung naik.
3. Bisa Berkembang
Kalau awalnya hanya ada 5 kamar, suatu saat kamu bisa mengembangkannya jadi 10 kamar atau lebih. Kalau sudah stabil, bisnis ini bisa jadi warisan buat anak cucu.
4. Tahan Inflasi
Berbeda dari tabungan biasa yang nilainya berpotensi tergerus inflasi, harga sewa kost biasanya bisa disesuaikan dengan kondisi ekonomi.
Satu hal yang utama tapi sering terlupa, tugas dan tanggung jawab sebagai juragan kost juga nggak main-main. Sebagai pemilik properti, harus mengutamakan kondisi bangunan dengan rajin merawatnya, termasuk menjaga kualitas pelayanan agar selalu optimal sehingga harganya bisa tetap bersaing. Walau namanya passive income, pengelolaan bisnis kost juga butuh keseriusan. Wah, PR lagi dong nih!
Gimana Kalau Udah Jadi Juragan Kost, Tapi Nggak Ngerti Caranya Ngelola?
Ngelola bisnis baru—apalagi kalau inti bisnisnya bersinggungan sama orang perorangan—itu ibarat jadi orangtua yang baru pertama kali punya bayi. Bisa jadi rasanya excited sekaligus panik karena belum punya banyak pengalaman tapi juga nggak ada manual book yang bisa jadi pakemnya. Singkatnya: rungsing abis karena harus urus perizinan, pinter-pinter ngatur pembukuan, sampai ngadepin penghuni kost yang ruwet. Semuanya bisa bikin kepala pening kalau nggak ada sistem yang jelas.
Nah masalahnya nih, banyak juragan kost pemula yang terjebak dalam sistem kerja dua kali yang bikin capek, yaitu mikirin manajemen operasional sambil belajar tata kelola bisnis yang udah jalan alias learning by doing. Seolah-olah operasional harian itu masalah yang sepele banget sehingga bisa dipelajari sambil jalanin bisnisnya. Ya, nggak masalah sih kalau orangnya tipe yang adaptif dan fast learning, kalau enggak? Ya pasti repot segala-galanya.
Idealnya, ketika bisnis kost udah jalan, maka tata kelolanya juga sudah harus terbentuk dengan jelas supaya bisnisnya bisa jalan secara efisien. Waduh!? Berarti harus sekolah manajemen dan hospitality dulu dong? Jawabannya ENGGAK HARUS! Soalnya, sekarang ada proptech namanya Djuragan Kamar, sebuah perusahaan hospitality management yang bisa bantu kelola kos-kosan dengan menawarkan pelayanan yang maksimal dan transparan.
NgeKost D’Paragon dan Djurkam: Kenalan Dulu Yuk sama Platform yang Melayani Kamu Layaknya Juragan
Bagi yang belum familiar, Djuragan Kamar (Djurkam) merupakan second brand dari D’Paragon Management. Kalau D’Paragon adalah perusahaan hospitality management yang konsisten menyediakan tempat hunian sementara dalam bentuk Kost Eksklusif dan Guest House yang bernuansa nyaman, eksklusif dan berprivasi tinggi, untuk para pelanggannya sejak tahun 2010.
Sebagai anak perusahan, Djurkam adalah perusahaan manajemen operator kost yang bertujuan untuk mengakomodasi gedung-gedung hospitality agar dapat dioperasionalkan dengan menggunakan standar prosedur operasional (SOP) pengelolaan yang sama dengan SOP D’Paragon Management, sehingga kualitas pelayanannya pun akan sama bagusnya. Soalnya, Djuragan Kamar bakalan melayani layaknya seorang juragan.
NgeKost D’Paragon dan Djurkam, Jalanin Bisnis Sambil Rebahan!
Bermitra dengan Djurkam bisa jadi opsi terbaik karena bener-bener mempermudah para calon juragan kost newbie yang masih minim pengalaman manajemen hospitality. Perusahaan ini udah punya banyak pengalaman dan merupakan salah satu operator manajemen bisnis hospitality lokal yang mampu Go International. Selain itu, juga menjadi jaringan hospitality management terbesar yang mampu memberikan keuntungan secara maksimal dan transparan.
Djurkam paham betul bahwa bisnis kost itu bukan cuma soal bangunan, tapi tentang menciptakan pengalaman nyaman yang tak terlupakan, baik itu bagi juragan maupun penghuni kosan. Nah, dengan sistem mereka, kita bisa lebih fokus ke pengembangan bisnis deh ketimbang terbelit urusan teknis.
Prinsip-prinsip yang selalu Djurkam pegang yaitu:
Dapat Cuan Tanpa Kerepotan, Yuk Join NgeKost D’Paragon dan Djurkam!
NgeKost D’Paragon dan Djurkam punya sistem yang memungkinkan pemilik kost untuk memantau bisnis dari mana saja dan kapan saja. Kebayang nggak, bisa dapat penghasilan stabil dari kost dengan tenang tanpa harus bolak-balik ke lokasi setiap ada masalah kecil. Kalau menurut aku sih nggak usah nunggu besok-besok, langsung aja cek official website Djurkam yang nawarin 3 sistem Kerja sama: Premium (Fully Managed), Primary (Revenue Managed), dan Reguler (Listing Optimization). Kamu bisa pilih, layanan mana yang paling cocok buat bisnis kost kamu.
Yang paling penting, Djurkam bakalan bantu maksimalkan omset dengan strategi pricing yang tepat dan layanan value-added sampai jangkauan yang lebih luas dalam bentuk kemudahan dalam mengelola properti, keamanan dan transparansi dalam setiap transaksi pembayaran, serta jaminan kenyamanan pada setiap tamu. So, pemilik kost bukan cuma dapat cuan, tapi juga bisa bangun bisnis kost yang sustainable dan mampu bersaing untuk jangka panjang.
Regular (Listing Optimization)
- Booking platform
- Online & offline sales
- Manajemen properti
- Laporan pendapatan
- Customer service 24/7
- Guest stay experience
Premium (Fully Managed)
- Semua benefit level regular & primary
- Reservasi 24/7
- Listing platform D’Paragon
- Otomatisasi laporan booking
- Manajemen operasional
- Pengelolaan sosial media
- Pengecekan kondisi gedung secara berkala
- Analisis laporan biaya
- Laporan omset laba rugi
Primary (Revenue Managed)
- Semua benefit level regular
- Listing online travel agent
- Integrasi channel manager
- Optimasi pendapatan
NgeKost D’Paragon dan Djurkam, Ambisi untuk Revolusi – Penutup
Lama hidup di perantauan, terlebih berkali-kali pindah tempat kost bikin aku jadi paham betul dinamika jadi penghuni kost. Dari urusan kenyamanan, keamanan, fasilitas, hingga biaya sewa itulah yang bikin aku jadi banyak belajar tentang seperti apa kos yang ideal.
Memang sih, awalnya cuma anak kost yang nggak punya standar tinggi, yang penting kost murah, kost terdekat, dan kost nyaman—intinya bisa dipake tempat tidur sama belajar doang. Tapi ternyata, dari bertahun-tahun ngekost itu, aku jadi punya mimpi baru: gimana caranya jadi juragan kost yang tempatnya nggak cuma nguntungin buat diriku sendiri, tapi juga ngasih pengalaman tak terlupakan buat penghuninya.
Menurut aku tetep D’Paragon sih leadernya, soalnya udah jadi brand lokal terpercaya yang tersebar di 8 kota besar, yaitu Jakarta, Semarang, Malang, Yogyakarta, Surabaya, Solo, Banjarmasin dan Palembang; yang memudahkan pelanggan dalam memilih hunian yang nyaman, eksklusif, berprivasi dan modern di Indonesia.
Lewat riset dan simulasi sederhana di atas, aku jadi makin paham kalau memulai bisnis kost nggak harus butuh modal miliaran. Bahkan dengan modal Rp100 jutaan aja udah bisa menghasilkan ROI yang cukup menarik. Apalagi dengan hadirnya platform Djuragan Kamar, ambisi pebisnis newbie yang pengen terjun ke bisnis properti jadi lebih memungkinkan.
Dari Anak Kos Jadi Juragan Kos Itu Mungkin Banget, Saatnya Punya Penghasilan dari NgeKost D’Paragon dan Djurkam!
Kalau kamu juga pernah ngekost atau sedang ngekost, kamu juga pasti paham pentingnya tempat tinggal yang aman, nyaman, dan terjangkau. Dengan bermitra dengan Djuragan Kamar, kamu bisa mulai membangun penghasilan pasif tanpa bikin kepala pening. Djurkam bantu dari manajemen, pemasaran, hingga operasional yang setara dengan standar D’Paragon, sementara kamu fokus jadi investor dan pemilik unit yang tinggal duduk manis nunggu uang masuk rekening dan ngecekin kinerjanya secara remote.
Sudah pernah ngerasain pengalaman NgeKost D’Paragon dan Djurkam kan? Nah, sekarang saatnya naik level — bukan lagi sekadar penghuni, tapi jadi pemilik kost hanya dengan klik tombol di bawah ini!
Kunjungi juga kanal resmi D’Paragon dan Djuragan Kamar berikut ini supaya nggak ketinggalan info dan tetep up to date!
Tag:
#DParagon #Djuragan Kamar #KostEksklusif #InvestasiKost #StaycationMurah
Sumber dan Referensi
- Agnes Z. Yonathan. Makin Digemari, 59% Warga Indonesia Mulai Investasi di Bawah Usia 29 Tahun. Diakses dari https://data.goodstats.id/statistic/makin-digemari-59-warga-indonesia-mulai-investasi-di-bawah-usia-29-tahun-GiJPz?utm_, pada 10 Juli 2025.